Selasa, 05 Februari 2013

LOVE = 0 : 0



Pernahkah kita terlibat perdebatan dengan pasangan kita? Entah itu masalah sepele atau tidak..
Well, semua orang pasti punya sudut pandang masing2. Punya karakter yang berbeda-beda. Cara mengekspresikan sesuatu pun pasti berbeda.

Pernahkah apa yang kita ucap tidak sejalan dengan apa yang kita lakukan? Mungkin saat pasangan kita salah ngomong, atau secara tdk sengaja membuat kita bersedih, dll. Disaat itu kita memutuskan untuk memaafkan pasangan kita. Tapi, apa yang kita lakukan tidak menunjukkan bahwa kita telah memaafkan mereka. Seakan2 satu kesalahan menutupi 1000 kebaikan yang telah dilakukan.

Saat kita sulit untuk meminta maaf dengan pasangan kita, disaat itulah kita harus berhati2. Hal2 yang dipendam, hal2 yang awalnya sepele, tapi terus menerus dipermasalahkan, dan tidak ada pihak yang mau mengalah.
Alhasil, isi dari hubungan itu hanyalah saling menyalahkan, dan balas membalas secara terus menerus. Mau sampe kapan?
Tapi kalo kesalahan tersebut sudah terlalu sering dilakukan oleh pasangan, tidak salah kok kalo kita menegur pasangan kita. Tp menegur dengan kasih, bukan dengan tujuan menjatuhkan, menyakiti, atau mencari pembelaan untuk diri sendiri ya. Toh ini untuk kebaikan dia, dan kebaikan bersama juga kan? :D

Apa sih yang seringkali membuat kita serigkali sulit untuk meminta maaf? Keegoisan? Perasan gengsi? Malu? atau ada hal2 lain?

My father told me,
"Cinta itu dalam bahasa inggris berarti Love.. Ibarat orang main tenis, saat mereka akan memulai pertandingan, sang wasit akan berkata 'LOVE ALL' (bukan berarti mencintai semua) arti nya 0 : 0 (kosong - kosong) dan sama seperti itu, Cinta itu = 0 : 0
Kita : Pasangan kita = 0 : 0
Dalam arti, saat kita mencintai seseorang, bukan didasari untuk mendapatkan imbalan, melainkan mencintai dan menyayangi dengan tulus. Bukan balas dendam/mencari kemenangan sendiri. Tidak boleh egois!"

Apa dengan membalas perbuatan-perbuatan pasangan kita yang tidak menyenangkan di hati kita bisa membuat skor jadi 1 sama? It’s not the way out! Yang ada malah masalah-masalah yang (harus nya) sudah selesai akan terus berkelanjutan, dan ngga akan pernah selesai karena berharap bisa ‘impas’. Don't extend and expand any fight.

Memang tidak mudah untuk melupakan kesalahan sesorang, apa lagi kalau sudah dilakukan berulang kali. Lebih mudah untuk mengucapkan nya. Ngga ada salah nya loh, kalau sesekali kita mencoba menempatkan diri kita di posisi pasangan kita. Mungkin kita akan lebih tau apa yang dia rasakan saat kita menyakiti mereka, dengan perkataan, perbuatan, atau bahkan dari pemikiran-pemikiran kita. Dan introspeksi diri is a MUST! Siapa tau kita juga seringkali melakukan kesalahan-kesalahan yang sama terhadap pasangan kita.

Yuk! Sama-sama belajar untuk tidak menjadi pribadi yang egois untuk pasangan kita, dan berusaha memberi yang terbaik dengan tulus, tanpa ada motivasi-motivasi lain yang melenceng. :)


Love is unselfish

Tidak ada komentar: